Oleh: Sri Purwanti
Pandemi yang melanda negeri ini belum bisa dipastikan kapan usai. Hampir lima bulan berjalan, namun belum menemukan titik terang. Bahkan kurva belum melandai pemerintah sudah menerapkan new normal. Tak bisa di sangkal ini kanan semakin menambah rumit persoalan.
Pandemi yang melanda membawa dampak yang luar biasa, semua sektor khusunya ekonomi ikut terguncang, bahkan terancam colaps. Banyak karyawan terpaksa di rumahkan, hal ini tentu saja mengoncang stabilitas rumah tangga. Bahkan berujung pada runtuhnya bahtera,akibatnya angka perceraian melonjak tajam.
Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Athailah Hasbi mengatakan bahwa angka perceraian yang meningkat di Kalsel, di tengah pandemi rata-rata karena faktor ekonomi (m,bisnis.com, 6/7/2020)
Tidak bisa dipungkiri dampak Covid-19 terhadap perekonomian keluarga sangat terasa. Harga kebutuhan pokok, tagihan listrik, tagihan air semua naik, sementara di sisi lain, sang nahkoda terkena PHK, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Lemahnya bangunan akidah turut menyumbang peran, mengikis bangunan keluarga sehingga menjadi rapuh, sehingga ketika ada sedikit goncangan maka perceraian menjadi solusi.
Setali tiga wang dengan sistem yang diadopsi negeri ini. Sistem kapitalis yang menganut paham sekulerisme semakin menambah runyam keadaan. Materialisme yang lahir dari paham sekuler, membuat orang mengukur segala ssuatu dari sudut pandang materi. Hal ini karena standar kebahagiaan di ukur dari jumlah materi yang dimiliki.
Keluarga Dalam Pandangan Islam
Keluarga merupakan bangunan kecil yang berada di tengah masyarakat. Tempat lahirnya generasi penerus serta madrasah pertama sebelum anak-anak mengenal dunia luar. Namun dewasa ini banyak keluarga Muslim yang berada dalam ambang kehancuran, karena sistem kapitalisme yang di terapkan.
Islam sangat menjaga keutuhan keluarga, karena perceraian akan membawa dampak negative terhadap perkembangan anak, yang notabene adalah gereasi penerus bangsa. Bisa dibayangkan apabila pemudanya rusak maka akan jadi apa negeri ini?
Keutuhan keluarga akan terjaga manakala, kita memiliki komitmen yang kuat, keimanann yang mantap.
Islam mengatasi persoalan ekonomi
Islam adalah agama yang sempurna, memiliki seperangkat aturan termasuk menyelesaikan persoalan ekonomi. setiap warga negara wajib bekerja untuk menafkahi keluarganya. Negara menjamin ketersediaan lapangan kerja, sehingga tidak ada warga negara yang dibiarkan menganggur atau jobless. Islam juga mengajarkan umatnya untuk bersifat qanaah, sehingga tidak akan mudah terguncang ketika ujian menyapa.
Bukankah sudah selayaknya kita segera kembali kepada aturannya? Yang telah terbukti berabad-abad silam, bisa mengayomi serta menjaga keutuhan keluarga.
Wallahu a’lam
0 Komentar