Menulis Buku Cerita Digital, Siapa Takut?

 


Resume pertemuan ke-16


Oleh Sri Purwanti, A. Md. K. L. 


Ruanginspirasibunda--Alhamdulillaah, proses belajar bersama KBMN batch 28 sudah sampai pada pertemuan yang ke-16. 


Pertemuan kali ini ditemani oleh Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. seorang guru dan ahli IT. Beliau merupakan alumni KBMN gelombang 23. Pada pertemuan kali ini narasumber membawakan materi yang berjudul "Menulis Buku Cerita Digital"


Pertemuan kali ini dipandu oleh Bapak Dail Ma’ruf, M.Pd. selaku moderator. Beliau memaparkan profil dari narasumber yang memiliki segudang prestasi, diantaranya: 

1. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

2. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

3. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kota Tangerang Selatan 2019

Secara detail dapat dilihat pada link berikut ini.

https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/nurdwiyanti/profil/pengembangan-diri


Narasumber memaparkan bahwa perkembangan teknologi saat ini membuat semua serba digital, tak terkecuali buku juga sudah dibuat versi digital dan dapat diakses melalui handphone. 


Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang berbentuk softcopy atau elektronik yang bisa dibaca menggunakan perangkat digital, misalnya smartphone, komputer (PC), dan laptop. Meskipun berbentuk softcopy, ternyata tampilannya sama persis dengan buku fisik pada umumnya, yakni terdapat halaman sampul, kata pengantar, bagian bab-bab, nomor halaman, dan sebagainya.


Buku elektronik dapat membuat pembaca lebih nyaman membaca di depan perangkat elektronik. Sekaligus membantu berkegiatan membaca dan aktivitas lain yang berkaitan yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja.


Format elektronik pada buku digital pada dasarnya bervariasi. Ada format HTML, PDF, TXT, XML, Mobi, dan lain sebagainya. Namun kebanyakan berformat PDF, kecuali ada penerbit yang memakai format lain agar tampilannya sama persis seperti ketika membuka buku konvensional. Yakni dibaca dari lembar depan ke lembar di belakangnya, tidak dari atas ke bawah seperti PDF.


Buku elektronik atau ebook tentu mempunyai sejumlah fungsi dan juga manfaat yang disukai dan dibutuhkan. Berikut ini fungsi dan manfaat buku dalam format digital:


1. Media Informasi


Fungsi dan manfaat buku digital  yang pertama  adalah sebagai media informasi. Hal ini sama dengan fungsi dan manfaat buku konvensional yang dicetak. Bahkan buku elektronik lebih efektif sebagai media informasi karena  lebih mudah untuk dibuat dan  dibagikan tanpa biaya oleh pembuatnya. Sebab buku model seperti ini bisa dikirimkan melalui e-mail, website, blog seorang penulis, aplikasi pesan instan, fitur pesan di media sosial, dan lain sebagainya tanpa jasa ekspedisi.


Isi informasi dalam buku digital juga lebih efektif untuk dipahami. Karena desain buku bisa dibuat lebih unik, menarik, dan atraktif. Pembaca juga dapat lebih mudah memahami isi buku melalui tampilan yang dibuat menarik dan detail. Hal ini karena ada penambahan alat bantu untuk menjelaskan informasinya, seperti gambar maupun video atau bentuk lainnya.


2. Media Pembelajaran


Fungsi buku digital yang kedua  adalah sebagai media pembelajaran, ini sama dengan buku konvensional pada umumnya. Buku elektronik dapat digunakan untuk media belajar dan mengajar baik di sekolah maupun perguruan tinggi, karena buku bisa menjadi referensi yang valid. Namun meskipun mempunyai fungsi ini sama dengan buku konvensional, tetapi buku elektronik bisa menjadi media pembelajaran yang lebih efisien karena materi di dalam buku elektronik dibuat lebih mudah dipahami. Sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan lebih baik.


3. Media Mengungkapkan Ide Baru


Kegiatan menulis merupakan kegiatan mengungkapkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Setiap penulis tentu merasa bersyukur karena dengan adanya buku digital bisa menjadi media mengungkapkan ide baru yang cukup menguntungkan.


Dengan adanya buku digital, seorang penulis bisa mengungkapkan idenya dan mempublikasikannya dengan lebih mudah dan murah. Sebab tidak perlu lagi keluar biaya cetak, dan biaya penerbitan juga lebih ringan. Hal ini menjadikan buku elektronik sebagai media untuk mengungkapkan ide baru yang lebih bersahabat dibandingkan dengan buku konvensional. Penulis juga bisa mempublikasikan tulisannya secara mandiri. Jasa penerbit hanya dipakai untuk mengurus ISBN saja, selanjutnya bisa dijual atau dipasarkan sendiri. Baik di akun media sosial pribadi maupun dijual di blog pribadi dan untuk kalangan sendiri.


Buku digital juga bisa berfungsi sebagai media bisnis. Banyak perusahaan menggunakan buku seperti ini untuk melakukan branding maupun mempromosikan produk dan jasa. Buku digital mudah  dibuat dan desainnya bisa dikreasikan lebih  menarik dan disesuaikan dengan konsep perusahaan. 


Buku elektronik dapat berisi profil perusahaan, jenis produk yang disediakan, syarat dan ketentuan pembelian, garansi, dan sebagainya secara detail. Buku ini bisa dipajang di website perusahaan dan diberikan secara gratis kepada para pengunjung. Atau juga bisa diberikan hanya kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian. Sehingga perusahaan bisa memberi edukasi mengenai produk yang ditawarkan, baik dari segi manfaat dan penggunaan sebagai nilai tambah.


Buku digital mempunyai kelebihan dibandingkan dengan buku konvensional. Berikut ini ada beberapa kelebihan buku digital:


1. Praktis

Kelebihan pertama buku elektronik adalah praktis. Karena buku jenis ini tanpa fisik sehingga cukup disimpan di smartphone, flashdisk, atau laptop. Ketika diperlukan maka tinggal membukanya, tidak lagi tas terasa berat berisi buku-buku tebal.


2. Hemat Ruang

Mengingat buku elektronik berbentuk softcopy dan tidak dicetak di kertas, maka hemat ruang. Karena tidak perlu lagi menyediakan tempat untuk menyimpan koleksi buku. Namun, jika hobi membaca dan koleksi buku digital, maka otomatis perlu menambah kapasitas penyimpanan perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan membacanya.


3. Mudah Diakses

Buku elektronik mudah diakses, karena bisa dibaca atau dibuka di berbagai jenis perangkat (smartphone, PC, atau laptop) yang tersedia aplikasi untuk membuka format buku elektronik tersebut. Misalnya saat membaca buku dengan format PDF, maka pastikan di smartphone sudah ada aplikasi pembaca PDF (PDF reader). Buku digital juga mudah didapatkan dan dimiliki, karena bisa didapatkan di website, marketplace, media sosial, dan sebagainya.


4. Ekonomis

Pada dasarnya buku elektronik yang sering ditemukan di internet ada dua versi, yakni versi gratis dan berbayar. Ada banyak buku elektronik gratis yang bisa didapatkan di berbagai media, begitu juga dengan buku elektronik berbayar. Informasi di buku elektronik berbayar biasanya lebih detail dan memuat materi yang dikemukakan oleh ahlinya. Membeli buku elektronik harganya cenderung lebih murah dibanding buku konvensional. 


5. Ramah Lingkungan

Buku digital dijamin lebih ramah lingkungan karena tidak dicetak pada media kertas.


6. Kustomisasi

Kustomisasi pada buku elektronik dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman membaca buku. Misalnya tampilan buku tersebut bisa diperbesar sehingga bisa lebih jelas saat dibaca. Kemudian bisa ditampilkan secara vertikal maupun horizontal sesuai kebutuhan pembacanya.


Selain memiliki kelebihan buku digital tentu juga memiliki kekurangan. 

Kekurangan Buku Digital

Buku digital diketahui juga memiliki sejumlah kekurangan. Diantaranya berikut ini:


1. Membutuhkan Perangkat

Kelemahan atau kekurangan pertama dari buku elektronik adalah membutuhkan perangkat, karena hanya bisa dibuka di perangkat khusus. Sehingga tidak bisa diakses oleh mereka yang tidak memiliki perangkat.


2. Berdampak pada Kesehatan Mata

Kebutuhan mengakses di perangkat elektronik berdampak pada kesehatan mata. Menatap layar smartphone dan komputer terlalu lama bisa membuat mata kering dan cepat Lelah. Begitu juga dengan dampak dari radiasinya, sehingga perlu menggunakan pelindung seperti kacamata anti radiasi.


3. Membutuhkan Listrik

Efek penggunaan perangkat elektronik, maka untuk membuka buku elektronik membutuhkan tenaga listrik dan juga kuota data internet. Sehingga kontribusi tagihan listrik meningkat. Selain itu, saat listrik padam dan perangkat mati maka buku digital tidak dapat diakses.


4. Rawan Pembajakan

Penerbitan buku dalam format digital memiliki risiko tinggi mengalami pembajakan. Sebab ketika satu orang pembeli mendapatkan buku secara utuh, maka ada kemungkinan pembeli ini menjualnya kembali ke orang lain dan tentunya dengan harga lebih murah.




Ada beberapa aplikasi Performatan Buku Digital, meliputi:


1.Sigil merupakan sebuah software editor untuk EPUB (Electronic publication) yang bersifat open source. https://sigil-ebook.com/


2.Scribus, Aplikasi ini juga sudah banyak digunakan di berbagai OS Komputer.

https://www.scribus.net/downloads/


3. Aplikasi pengolah kata yaitu Libre Office atau MS Office;


4. Aplikasi pengolah gambar yaitu IbisPaint atau Adobe Photoshop;

5. Aplikasi audio editor yaitu Audacity/format factory;


6. Aplikasi video editor yaitu Avidemux/format factory;


Selanjutnya narasumber memaparkan cara menulis buku digital. Karena buku digital berbeda dengan buku konvensional, maka cara penulisannya pun juga ada perbedaan. 


Berikut langkah-langkah dalam menulis buku digital:


1. Langkah Persiapan

Ada beberapa langkah persiapan yang bisa kita lakukan, di antaranya:


a. Membaca banyak tulisan, artikel, atau buku. 

Pembaca yang baik adalah penulis yang baik. Membaca mempunyai manfaat: mengetahui informasi terbaru, mendapatkan ide, dan memperkaya wawasan.

b. Memahami Rumus 5W + 1 H sebagai dasar mengembangkan tulisan. 

Memahami dan menggunakan rumus 5W + 1 H (What, Why, When, Who, Where, dan How), penulis dapat membuat tulisan yang terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.


2. Mencari Topik

Topik yang dipilih upayakan yang “happening” atau “update”. Banyak metode yang dapat digunakan untuk memilih topik, yaitu: membaca berita aktual dari portal berita online/offline, “membaca” situasi faktual yang terjadi di sekitarnya, ngobrol dengan teman, konsultasi dengan penerbit, dan bisa juga dengan menggunakan bantuan “google trend”.


3. Kebiasaan Mencatat

Setelah mendapatkan topik, langkah berikutnya adalah mulai menulis. Biasakan mencatat hal-hal penting karena sifatnya manusia itu mudah lupa. Mencatat bisa menjadi langkah untuk mengamankan ide yang muncul tanpa sengaja.


4. Menulis Buku

Naskah yang perlu disiapkan sebelum diterbitkan dalam bentuk buku meliputi beberapa hal:


a) Halaman judul, penulis tidak perlu membuat layout judul sendiri, hanya menulis judul bukunya saja.


b) Kata pengantar, bisa dibuat oleh orang lain, bisa dibuat oleh si penulis sendiri.


c) Daftar Isi, penulisan daftar isi dapat dibuat secara otomatis agar lebih rapi dan konsisten.


d) Materi lengkap ( bisa ditambah folder gambar, bila ada), fungsi gambar dalam sebuah tulisan adalah sebagai unsur pelengkap tulisan.


e) Tentang penulis, bagian buku yang menerangkan riwayat penulis.


f) Daftar pustaka, ini diperlukan untuk buku nonfiksi sama halnya dengan jurnal dan karya ilmiah lainnya.


Setelah mengetahui mekanisme penulisan buku digital semoga kita semakin bersemangat untuk berkarya. Sehingga bisa memberikan warisan berharga bagi anak cucu di masa yang akan datang.


Salam Literasi ✊✊✊

Posting Komentar

0 Komentar