Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)
RUANGINSPIRASIBUNDA.COM-- Hasad merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya dan sering tanpa disadari menjangkiti diri seorang Muslim. Hal ini ditandai dengan munculnya perasaan tidak senang dengan nikmat yang diperoleh orang lain, dan berharap nikmat tersebut hilang.
Oleh karena itu kita harus berhati-hati supaya tidak terjebak dalam penyakit hasad karena tidak hanya menyebabkan kerugian di dunia tapi juga rugi di akhirat. Hasad tidak akan mengubah keadaan, sebaliknya justru mendatangkan kerusakan.
Orang yang hasad hatinya tidak akan pernah tenang. Selalu gelisah, cemas, tidak tenang jika ada orang lain mendapatkan nikmat. Padahal tidak rida dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain sama artinya tidak menyukai ketetapan Allah ( menentang takdir).
Hasad itu laksana api yang membakar kebaikan. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda yang artinya: " Dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda: " Jauhilah hasad, karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." ( HR Abu Dawud)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya hasad. Pertama perasaan takut tersaingi. Kadang kala perasaan takut kehilangan kepentingan memicu munculnya hasad. Takut jika orang lain mendapatkan nikmat maka pengaruhnya di tengah masyarakat akan memudar. Khawatir jika orang lain mendapat nikmat maka posisinya akan tergantikan. Ini semua muncul karena hati yang keras dan terbiasa berburuk sangka pada orang lain. Padahal bisa jadi orang yang mendapat nikmat tidak sedikit pun berpikir untuk mengusiknya. Oleh karena itu hasad dikatakan sebagai kejahatan tersembunyi yang dampaknya bisa sangat luar biasa.
Kedua terlalu cinta dunia. Orang yang terlena dengan kemewahan dunia akan selalu mengejar kenikmatan semu. Bahkan tak jarang menggunakan cara haram agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Termasuk merampas dan menguasai nikmat yang diperoleh orang lain.
Ketiga karena kesombongan yang menguasai hati. Orang yang memiliki sifat sombong, akan selalu was-was jika ada orang lain yang bisa melampaui apa yang dia miliki. Sehingga dia akan melakukan segala cara agar tidak terkalahkan.
Lalu bagaimana cara mengatasi sifat yang berbahaya ini? Sebagai seorang Muslim jika kita merasakan gejala hasad maka harus segera menghilangkannya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hasad. Pertama selalu berhusnudzan(baik sangka) kepada Allah, serta mengimani semua ketetapan-Nya. Membiasakan diri bersikap qanaah dan mensyukuri semua nikmat yang telah Allah berikan. Meyakini bahwa apa yang Allah berikan sudah sesuai dengan takaran masing-masing.
Kedua tidak terlalu ingin tahu (kepo) dengan kehidupan orang lain, termasuk nikmat yang diterima nya.
Ketiga berani mengakui kelemahan diri, dan menerima kelebihan orang lain. Dengan begitu bisa menetralisir perasaan iri dengki yang memicu munculnya hasad.
Karena hasad bisa menimpa siapa saja maka kita harus senantiasa waspada. Selalu melakukan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa) sehingga hati kita terjaga dari segala macam penyakit. Sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menegaskan: " Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah pasukan. Bila raja buruk maka akan buruk semua pasukannya."
Bulan Ramadan ini bisa kita jadikan momentum untuk membersihkan hati supaya terjaga dari sifat iri, dengki, dan hasad. Agar kita bisa menjadi sosok Muslim yang tangguh, berbudi pekerti luhur. Menjadi Muslim yang senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan tanpa membandingkan dengan nikmat yang diterima orang lain.
Wallahu a'lam bishawab
0 Komentar