Oleh Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)
RuangInspirasiBunda.Com-Generasi muda adalah tonggak peradaban. Di tangan mereka lah masa depan peradaban ditentukan.
Namun fakta saat ini banyak generasi muda yang tidak mengenyam pendidikan, baik karena faktor ekonomi, maupun faktor lain. Sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang kerap bermasalah, seperti terlibat kriminalitas, bunuh diri, tawuran, pergaulan bebas dan narkoba.
Hampir setiap hari kita saksikan generasi muda yang terlibat dalam
Melansir dari wartabromo (9/4/2023), tawuran antar pemuda di simpang lima, Mayangan, Kota Probolinggo mengakibatkan seorang remaja luka parah karena hantaman batu.
Sementara itu tawuran di wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengakibatkan dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia (okenews, 8/4/2023)
Ini merupakan PR besar bagi kita agar semua persoalan bisa terurai dan mendapatkan solusi yang tuntas. Karena kekayaan dan kehancuran suatu bangsa tergantung pada kualitas generasi mudanya.
Untuk menjadi generasi yang mampu mewarisi tongkat estafet perjuangan tentu ada kriteria yang harus dipenuhi.
Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna tentu memiliki standar untuk menentukan kualitas generasi mudanya. Generasi mulia adalah generasi yang memiliki keimanan dan keilmuan yang kuat. Peduli terhadap permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.
Generasi cerdas adalah sosok generasi yang bersyakhsiyah Islam (kepribadian Islam). Memiliki keimanan kuat yang kemudian dijadikan landasan dan standar berpikir dan bersikap. Generasi yang bersyakhsiyah Islam memiliki gaya hidup khas, karena setiap aktivitasnya senantiasa terikat pada aturan Allah. Mereka juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat sehingga bisa menjadi motor penggerak di tengah masyarakat.
Lalu bagaimana cara melahirkan sosok generasi muda yang cerdas ? Untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berkualitas memerlukan proses panjang. Sehingga pendidikannya tidak terpaku pada bangku sekolah, tetapi dimulai sejak dilahirkan hingga kembali kepada Sang Pencipta. Untuk mewujudkan semua ini perlu kerjasama yang baik antara keluarga, masyarakat, dan negara.
Keluarga merupakan institusi pertama yang melakukan proses pendidikan kepada seorang anak. Tempat pembinaan budi pekerti, mengenalkan konsep tauhid, serta ilmu dasar lainnya.
Keluarga yang ideal berperan dalam membentengi pengaruh negatif dari luar, sehingga anak-anak bisa tumbuh dengan baik. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak-anak agar menjadi generasi unggul dan terhindar dari azab Allah. Sebagaimana firman-Nya: " Wahai orang-orang yang beriman! Pelihara lah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..."( TQS. At-Tahrim: 6)
Sementara itu masyarakat mempunyai andil besar dalam mempengaruhi baik, buruknya proses pendidikan yang diawali dari keluarga. Karena dalam masyarakat inilah terjadi interaksi yang memungkinkan timbulnya
Negara memiliki peran penting dalam proses pendidikan melalui kurikulum yang diterapkan di setiap sekolah. Sehingga bisa mencetak generasi cerdas yang selalu tanggap dalam segala kondisi.
Perlu kerjasama yang baik antara semua elemen agar semua masalah bisa mendapatkan solusi secara tuntas. Sehingga kita bisa memiliki generasi unggul, yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan.
Wallahu a'lam bishawab
0 Komentar