Idul Fitri, Momen Penanaman Karakter Anak




Oleh Sri Purwanti, A. Md. K. L
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu) 


RuangInspirasiBunda.Com-Tak terasa bulan Ramadan sudah berakhir. Gema takbir berkumandang, menandai hadirnya hari yang Fitri. 
Sebagai orang tua, momen ini merupakan momen yang tepat untuk mengenalkan makna idul fitri kepada anak. Supaya mereka paham idul fitri bukan sekadar penanda berakhirnya bukan Ramadan. 

Lalu bagaimana caranya agar anak memahami hakikat idul fitri yang sebenarnya.

Pertama kita dapat mengajak si kecil saat membayar zakat fitrah. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan makna zakat fitrah bagi seorang Muslim.

Kedua ajak anak-anak untuk mengikuti salat ied berjamaah. Kita bisa memberikan gambaran terkait pelaksanaan salat ied, sehingga anak lambat laun akan menyadari esensi salat ide yang sebenarnya.
Idul Fitri identik dengan hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh menahan lapar dan haus. Jika anak sudah belajar puasa maka momen ini bisa dijadikan sebagai momen untuk memberikan apresiasi atas keberhasilannya menyelesaikan puasa selama satu bulan penuh.
Kita bisa memberikan reward atau pujian atas keberhasilan mereka. 

Hari raya Idul Fitri, juga bisa menjadi momen untuk berbagi. Kita bisa melibatkan anak-anak agar bisa mengasah kepekaan sosial mereka. momen ini juga bisa kita jadikan sarana untuk menanamkan pentingnya rasa syukur kepada anak. Sehingga mereka bisa berlatih untuk mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan. 


Ketiga ajak anak bersilaturahmi atau berkumpul bersama sanak keluarga. Agar anak lebih memahami silsilah keluarga. Harapannya kelak anak-anak bisa melanjutkan silaturahim ketika orang tua sudah tiada. 

Idul fitri tidak sekadar mengulang ritual memakai baju baru, menyiapkan kue lebaran, namun memiliki makna yang lebih dalam. Oleh karena itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya untuk memahamkan makna sebenarnya kepada anak. Sehingga mereka bisa ikut belajar memaknai idul fitri dengan sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang orang seperti biasanya. 


Wallahu a'lam bishawab




Posting Komentar

0 Komentar