Aku Menulis Karena Ingin Meninggalkan Jejak untuk Peradaban




Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com--Menulis sesungguhnya bukan sekadar aktivitas menggoreskan kata-kata di atas kertas. Tetapi aktivitas ini merupakan salah satu sarana untuk menyebarkan ilmu, menebarkan ide, menyampaikan kebenaran, dan menginspirasi orang lain. 
Bahkan dalam Islam, menulis memiliki nilai yang sangat tinggi karena dapat menjadi wasilah untuk menyebarkan ide dan gagasan tentang kemuliaan Islam (dakwah) kepada masyarakat.
Allah Swt. bahkan menegaskan pentingnya menulis untuk menyebarkan ilmu sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Ankabaut ayat 48 yang artinya :" Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Quran) sesuatu kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragu lah orang yang mengingkari(mu)."
Rasullullah pun memerintahkan umatnya untuk mengikat ilmu dengan cara menuliskannya. Hal ini tentu sangat masuk akal mengingat memori manusia sangat terbatas.

Ayat dan hadis di atas dengan jelas menerangkan salah satu metode yang bisa digunakan untuk menyebarkan ilmu (berdakwah) adalah dengan menulis. Tulisan memungkinkan ide dan gagasan yang kita miliki untuk tersebar luas dan dapat diakses oleh banyak orang, bahkan oleh generasi yang akan datang. Apalagi saat ini banyak media online bermunculan, tentu memberikan banyak ruang kepada kita untuk menyebarkan ide melalui tulisan.

Aktivitas menulis juga bisa memperpanjang usia sekaligus menjadi jariyah bagi penulisnya. Usia manusia ada batasnya. Ketika manusia meninggalkan dunia, keberadaannya akan segera dilupakan bahkan hanya dalam hitungan bulan. Namun jika seseorang memiliki karya (tulisan) namanya akan tetap abadi, karena bisa dikenang melalui karyanya .

Dalam Islam, ada konsep "ilmu yang bermanfaat" sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Rasulullah saw., disebutkan bahwa ketika seseorang meninggal, amalnya terputus kecuali dalam tiga hal, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Menulis adalah salah satu cara untuk menghasilkan ilmu yang bermanfaat ini. Karya tulis yang berisi ilmu pengetahuan, nasihat, atau bahkan cerita yang menginspirasi akan terus menjadi sumber pahala bagi penulisnya selama karya tersebut terus dibaca dan diambil manfaatnya oleh orang lain.

Kita tentu tidak lupa dengan banyaknya ulama besar Islam seperti Imam Al-Ghazali, Imam Bukhari, dan Imam Muslim yang meninggalkan warisan karya tulis yang hingga kini masih menjadi rujukan utama dalam kajian-kajian Islam. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan manfaat dari menulis dalam Islam, dan bagaimana menulis dapat memperpanjang usia seseorang melalui karya yang ditinggalkan.

Selain itu menulis juga bisa dijadikan sebagai trauma healing dan meningkatkan mood yang kadang susah ditebak.
Ketika seseorang mengalami trauma atau kesedihan, menulis dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan yang mungkin sulit diungkapkan secara lisan.

Menulis memberikan ruang bagi seseorang untuk menuangkan segala perasaan, pikiran, dan kegelisahan dalam bentuk kata-kata. Ini dapat membantu meringankan beban emosional yang dirasakan, karena melalui tulisan, seseorang dapat mengorganisir pikirannya dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dalam proses ini, seseorang dapat menemukan kedamaian dan ketenangan, yang pada akhirnya a
 akan membantu mempercepat proses penyembuhan dari trauma.

Jadi mengapa aku harus menulis? Karena aku ingin berbagi dengan sesama. Berbagi pengalaman, berbagi ide dan gagasan, berbagi tentang indahnya syiar Islam. Aku ingin mengukir kisah agar bisa meninggalkan jejak untuk peradaban. Kelak ketika jasadku sudah tiada anak cucu bisa napak tilas melalui tulisan yang pernah aku torehkan. Berkontribusi dalam perjuangan meskipun sekadar lewat tulisan.

Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Isinya dalem banget mbaaa jadi semacam pembangkit semangat juga...
    Aku juga berharap semoga apa yang aku tulis dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya

    BalasHapus
  2. setuju banget mbak. menulis itu selain bisa menjadi sarana healing juga bisa menjadi sarana dakwah dan bahkan wadah kita berbagi ilmu buat banyak orang

    BalasHapus