Jika Penaku Kering Kreativitasku Tak Akan Berkembang

 

Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com--Tulisan merupakan salah satu cara untuk menuangkan ide dan kreativitas. Namun adakalanya kita dilanda kejenuhan dengan rutinitas tersebut, sehingga memutuskan untuk berhenti sejenak. Namun pernahkah kita terbayang, apa yang akan terjadi seandainya kita berhenti menulis?

Berhenti menulis bisa berdampak signifikan pada seseorang, tidak hanya dalam hal kemunduran kreativitas atau ketidakmampuan menghasilkan karya baru. Tulisan ini akan membahas dampak yang lebih dalam dari berhenti menulis, terutama dari perspektif psikologis, sosial, dan spiritual.

Jika tidak menulis, mungkin banyak ide, pikiran, dan perasaan yang hanya akan terpendam dalam benak, berputar-putar tanpa arah. Menulis adalah cara untuk mengurai kerumitan yang ada di dalam pikiran. Dengan menulis, kita bisa mengorganisir segala yang tersimpan dalam hati dan pikiran, membuatnya lebih jelas dan terstruktur. 

Menulis juga adalah sarana untuk mengabadikan momen dan pengalaman hidup. Jika tidak menuliskan, mungkin banyak kenangan dan pelajaran berharga yang akan hilang seiring berjalannya waktu. Tidak ada lagi pengingat momen apa saja yang telah dilalui

Selain itu, menulis adalah salah satu cara untuk memperluas pengaruh dari sebuah ide. Jika aku tidak menulis, mungkin banyak pemikiran dan wawasan yang tidak akan tersampaikan kepada dunia. Padahal dengan menulis, kita bisa berbagi ide, menginspirasi orang lain, dan bahkan mungkin membawa perubahan. Jika tidak menulis, maka akan kehilangan kesempatan untuk menjangkau lebih banyak orang, untuk berkontribusi dalam perubahan sosial.

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan diri, menguraikan pikiran, dan menyusun emosi. Ketika seseorang berhenti menulis, mereka kehilangan outlet penting untuk mengekspresikan diri. Ini bisa menyebabkan perasaan terisolasi atau terbendungnya emosi. Seiring waktu, individu tersebut mungkin mulai merasa terputus dari diri mereka sendiri. Pikiran yang tidak teratur dan emosi yang tidak terselesaikan dapat menumpuk, mengarah pada stres dan kecemasan. Menulis sering kali berfungsi sebagai alat untuk memahami diri sendiri dan pengalaman hidup, dan tanpa itu, proses refleksi diri mungkin menjadi terhambat.

Menulis juga merupakan alat komunikasi yang penting. Ketika seseorang berhenti menulis, mereka mungkin mulai merasa lebih sulit untuk mengartikulasikan pikiran dan perasaan mereka dalam percakapan sehari-hari. Ini bisa mengarah pada hubungan yang kurang mendalam atau bahkan konflik dengan orang lain karena ketidakmampuan untuk menyampaikan ide secara efektif. 

Menulis juga merupakan bentuk ibadah atau wasilah untuk menebarkan kebaikan. Melalui aktivitas menulis, kita dapat menggugah pemikiran seseorang terhadap ide yang kita emban. 

Oleh karena itu berhenti menulis akan memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar kehilangan kreativitas atau produktivitas. Dampak psikologis, sosial, dan spiritual dari keputusan ini bisa sangat signifikan. Oleh karena itu saya akan berusaha untuk tetap menjaga agar pena ini selalu basah, sehingga bisa tetap menghasilkan karya meskipun sederhana.

Karena menulis membuatku hidup, membuat kreativitasku semakin berkembang maka aku akan selalu berusaha untuk menjaga aktivitas ini supaya bisa konsisten menulis setiap hari. Mengukir kisah agar bisa meninggalkan jejak untuk peradaban.
Karena dalam setiap tulisan, ada niat untuk memberikan manfaat, menyebarkan kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Berharap agar goresan pena ini kelak menjadi saksi bahwa kami adalah bagian dari pejuang meskipun sekadar melalui tulisan.

Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Memang benar ya mbak, kalau suka menulis itu rasanya segala hal ingin dituliskan. Bahkan kalau ada telpon, lebih senang lewat chat, hehe. Apalagi kebutuhan wanita biasanya harus bicara 20rb kata perhari, kadang bisa salurkan sebagian lewat tulisan

    BalasHapus
  2. jujur ya sekarang kalau lihat traffic blogger rasanya mau nangis karena anjlok banget. tapi aku berusaha sekarang untuk tetap menulis walau traffic anjlok dan jarang dapat job. kalau memang suka nulis kayaknya bisa tetap nulis dengan kondisi apapun ya mbak

    BalasHapus