Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)
RuangInspirasiBunda.Com--Tidak dimungkiri kadang rasa minder hadir ketika melihat orang lain produktif berkarya baik berupa tulisan, selalu terdepan dalam melakukan kebaikan maupun keberhasilan dalam membina generasi muda. Bahkan tidak jarang pertanyaan muncul dalam benak "Apakah aku bisa seperti mereka? cemerlang dalam prestasi, hebat dalam berkarya".
Namun setelah melewati proses perenungan panjang akhirnya saya menyadari bahwa mental block seperti ini harus saya singkirkan agar tidak menjadi penghalang bagi saya untuk berkarya.
Karena keyakinan seperti itu bisa menutup potensi yang ada di dalam diri. Potensi yang sebenarnya hanya menunggu untuk digali dan dikembangkan. Karena pada dasarnya setiap orang Allah berikan potensi dasar yang jika digali dengan maksimal bisa melejit dengan pesat.
Pemikiran seperti ini tentu tidak muncul dengan sendirinya. Namun melalui proses panjang dalam tahap pembinaan. Sehingga akhirnya menggugah kesadaran saya bahwa saya Allah anugerahi potensi dasar yang bisa saya optimalkan.
Akhirnya saya menemukan cara untuk berkontribusi dalam menebarkan kebaikan kepada sesama. Salah satu cara yang paling efektif dan bertahan lama untuk menebarkan kebaikan adalah melalui tulisan. Perlahan-lahan saya kikis rasa minder yang sempat hadir, tak peduli dari mana latar belakang, jika orang lain bisa melakukannya, saya yakin juga bisa.
Menyadari Potensi Diri: Kunci Awal Menuju Perubahan
Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai potensi yang luar biasa. Allah telah memberi setiap dari kita talenta yang berbeda-beda, dan salah satunya mungkin adalah kemampuan menulis. Banyak orang yang terjebak dalam keraguan dan ketidakpercayaan diri, merasa bahwa mereka tidak cukup baik untuk menulis sesuatu yang bermanfaat. Padahal, setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan pemikiran yang unik yang layak untuk dibagikan.
Mengembangkan Potensi Melalui Membaca dan Belajar
Setelah mengenali potensi diri, langkah berikutnya adalah mengembangkannya. Potensi tanpa pengembangan hanyalah sebuah potensi yang tidak terpakai. Seperti benih yang tidak disiram, potensi tersebut tidak akan tumbuh dan mekar jika tidak ada usaha untuk merawat dan mengembangkannya.
Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan potensi adalah dengan banyak membaca dan belajar. Membaca membuka cakrawala pemikiran, memperkaya wawasan, dan menambah pengetahuan. Banyak membaca akan membantu kita memahami berbagai gaya penulisan, memperkaya kosakata, dan memberikan inspirasi untuk berkarya.
Selain membaca, belajar secara aktif juga sangat penting. Ini bisa dilakukan melalui banyak cara seperti mengikuti pelatihan, mencari mentor yang tepat. Keberadaan mentor sangat penting karena bisa memberikan panduan, saran, dan dorongan yang kita butuhkan untuk mengasah potensi. Selain itu kita juga perlu melatih keterampilan secara konsisten, karena tidak ada jalan pintas untuk mengembangkan diri selain dengan latihan. Semakin sering berlatih, maka skill alam semakin terasah .
Berani Beraksi dalam Aktivitas Nyata
Potensi yang telah digali dan dikembangkan hanya akan bermanfaat jika diterapkan dalam aktivitas nyata.
Kita harus berani melawan ketakutan dan keraguan yang kadang masih hadir menghampiri.
Karena salah satu halangan terbesar dalam menggali dan mengembangkan potensi diri adalah ketakutan dan keraguan. Ketakutan untuk gagal, takut dikritik, atau takut tidak diterima. Keraguan terhadap kemampuan diri sering kali membuat kita stagnan dan tidak bergerak maju. Namun, kita harus yakin bahwa kuncinya untuk bisa berkarya adalah dengan berani melawan ketakutan tersebut. Tidak ada jalan pintas selain berani melangkah meskipun dengan segala keraguan yang ada. Saya selalu menanamkan keyakinan dalam diri bahwa ketika berani melawan rasa takut, maka sama artinya memberikan kesempatan pada diri saya untuk tumbuh dan berkembang.
Menikmati Proses dan Menghargai Setiap Kemajuan
Saya pun menyadari bahwa untuk menggali potensi diri membutuhkan ketekunan, tetapi hasilnya sangat layak diperjuangkan. Allah telah memberikan kita akal dan kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu, dengan niat untuk mencari rida Allah saya mulai mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang. Rutin mengikuti kelas menulis maupun kelas lain sesuai passion (desain grafis, fotografi, editing video,dll). Sebagian orang mungkin menganggap apa yang saya lakukan itu maruk (serakah) karena semua dikejar. Namun saya selalu menanamkan dalam diri bahwa semua yang saya lakukan semata-mata untuk menambah wasilah dalam menebarkan kebaikan.
Proses menggali potensi diri, mengembangkannya, dan beraksi adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Oleh karena itu saya selalu memberikan afirmasi kepada diri sendiri bahwa tidak ada pencapaian besar yang datang dengan instan. Semua orang, termasuk mereka yang saya kagumi, pasti telah melalui proses panjang dengan jatuh bangun untuk sampai ke tempat mereka sekarang. Oleh karena itu, saya selalu berusaha menikmati proses yang saya jalani, karena yakin hasil pasti tidak berkhianat pada usaha.
Jika orang lain bisa berkarya dan melakukan hal-hal bermanfaat untuk orang lain, saya yakin pasti saya juga bisa, karena kami memiliki potensi yang sama. Hanya perlu sedikit keberanian untuk membongkar mental block, serta keberanian untuk beraksi dalam dunia nyata. Karena rencana tanpa aksi hanya sebatas angan-angan tanpa arti.
Selalu berusaha upgrade diri, sampai akhirnya menyadari bahwa saya bisa melakukan suatu hal berarti. Bisa berdiri sama tinggi dengan orang lain yang lebih dulu berprestasi. Bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk umat dan meninggalkan jejak bagi peradaban.
Tetap semangat berproses dan berprogres wahai diri, jangan pernah lelah sampai "rasa lelah" itu lelah menghampirimu. Kalau orang lain bisa melakukan yang terbaik, mengapa aku tidak?
Wallahu a'lam bishawab
0 Komentar