Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)
RuangInspirasiBunda.Com--Opini merupakan salah satu jenis tulisan yang berisi argumen penulis tentang sebuah tema yang dipilih untuk dikritisi serta diberikan solusi.
Menulis opini merupakan salah satu sarana paling efektif untuk menyampaikan pandangan, gagasan, dan pendapat kita kepada orang lain. Selain itu, menulis opini membantu memperkuat kemampuan berpikir kritis dan analitis kita, karena proses menulis mengharuskan kita untuk memikirkan argumen yang kuat dan logis. Melalui opini, kita dapat berbagi sudut pandang yang mungkin belum dipertimbangkan oleh banyak orang, serta mengajak pembaca untuk merenungkan atau bahkan terinspirasi oleh perspektif yang kita tawarkan.
Menulis Opini Sarana Berbagi Ilmu
Opini juga bisa dijadikan sebagai sarana berbagi ilmu, karena tulisan opini memungkinkan kita untuk menyampaikan gagasan, ide, atau solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini sangat penting, terutama di era informasi saat ini, di mana opini yang keliru atau disinformasi dapat dengan mudah menyebar dan membingungkan banyak orang. Melalui tulisan, kita dapat membantu masyarakat memahami suatu isu dari perspektif yang lebih mendalam dan berbasis fakta. Lebih dari itu, tulisan yang baik tidak hanya bertujuan untuk mendidik, tetapi juga untuk memengaruhi cara berpikir masyarakat agar lebih kritis, bijak, dan adil dalam melihat berbagai fenomena yang terjadi.
Menulis sebagai Media Penyampaian Kebenaran
Dalam ajaran Islam, penyampaian kebenaran adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman" (HR. Muslim).
Menulis opini merupakan salah satu bentuk dari penyampaian kebenaran menggunakan pena. Kita menggunakan kata-kata yang terangkai dengan sistematis sebagai alat untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Melalui tulisan kita dapat menyuarakan kebenaran yang mungkin tidak semua orang berani atau mampu mengungkapkannya. Karena kadang-kadang ada kebenaran yang perlu disampaikan dengan tegas, terutama ketika masyarakat terjebak dalam kebingungan atau kesalahan dalam memahami suatu permasalahan.
Tulisan yang disusun dengan baik dan didukung oleh fakta yang akurat dapat menjadi senjata yang sangat kuat dalam menyuarakan kebenaran. Tercatat dalam sejarah, banyak perubahan besar dalam masyarakat dimulai dari tulisan-tulisan yang membakar semangat perubahan, seperti karya-karya para ulama, intelektual, maupun tokoh pergerakan yang menulis untuk membela keadilan dan menentang kezaliman.
Menulis untuk Mengubah Keadaan
Opini yang ditulis dengan tujuan untuk mengubah keadaan tidak hanya sekadar menyampaikan fakta atau ilmu, tetapi juga membawa visi perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam konteks dakwah, menulis merupakan salah satu metode untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keadilan, kebenaran, dan kasih sayang (Islam rahmatan Lil alamin). Menulis menjadi cara untuk menginspirasi masyarakat agar bergerak menuju perbaikan, baik dalam skala pribadi, masyarakat (sosial), maupun sampai pada tatanan negara.
Sebagai penulis opini kita harus mampu menangkap permasalahan yang ada di masyarakat, menganalisisnya dengan cermat, dan menawarkan solusi yang realistis dan sesuai dengan nilai-nilai kebaikan (Islam). Menulis opini bukan sekadar mengkritik tanpa dasar, tetapi juga memberikan arah yang jelas menuju perubahan yang diinginkan. Hal ini tentu saja memerlukan wawasan yang luas dan keterampilan berpikir kritis dari penulis. Oleh karena itu kita harus mampu melihat berbagai sudut pandang dan mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang konstruktif.
Sikap yang ditunjukkan oleh penulis dalam tulisannya biasanya merupakan cerminan dari posisinya terhadap isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu kita harus berani menunjukkan dukungannya kepada kebaikan dan menolak segala bentuk keburukan menggunakan tulisan yang santun, logis, terpercaya dan bisa dipertanggung jawabkan. Karena ini adalah bagian penting dari tanggung jawab moral kita sebagai penulis.
Menulis Opini Sebagai Sajah Satu Uslub Dakwah
Sebagaimana kita ketahui kemajuan teknologi semakin pesat, sehingga perputaran informasi melejit dengan cepat. Ada yang terpercaya, namun kadang juga memiliki misi tertentu (menyebarkan islamofobia, liberalisme, sekularisme, dll) oleh karena itu sebagai seorang Muslim kita harus bisa membendung semua informasi tersebut dengan opini terbaik dan terpercaya. Sehingga umat bisa mendapatkan pencerahan dan tidak terbawa narasi batil yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan peraturan di tengah umat Islam.
Dalam Islam, dakwah bukan hanya dilakukan di mimbar-mimbar masjid, tetapi juga dapat disampaikan melalui berbagai media, termasuk tulisan. Menulis opini yang baik adalah salah satu bentuk dakwah bil qalam (dakwah melalui pena), di mana penulis menggunakan tulisannya untuk mengajak orang lain kepada kebenaran dan kebaikan. Uslub (gaya) dakwah dalam menulis opini haruslah mengedepankan hikmah dan kesantunan, sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. An-Nahl: 125, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."
Sebagai seorang Muslim kita harus mampu menyampaikan kebenaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam tulisan opini haruslah bersahabat dan tidak menggurui, sehingga pembaca merasa nyaman dan terbuka untuk menerima pesan yang disampaikan. Kita juga harus memperhatikan konteks sosial dan budaya para pembaca, agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan relevan dengan kondisi mereka. Bukan sebaliknya justru menjadi bumerang dan membuat mereka antipati dengan ajaran Islam.
Menulis opini bukan hanya sekadar menuangkan pikiran, tetapi juga merupakan sarana berbagi ilmu, menyampaikan kebenaran, dan menginspirasi agar terjadi perubahan. Oleh karena itu kita perlu memaksa diri agar terbiasa menulis opini sehingga bisa berkontribusi dalam perjuangan menebarkan keindahan Islam ke tengah masyarakat. Menyalurkan aspirasi dengan santun sehingga bisa menyentuh target dakwah kita.
Tuliskan meskipun hanya satu kalimat, semoga kelak bisa menjadi hujjah bahwa kita berada dalam barisan para pejuang. Tuliskan meskipun dengan kata sederhana, semoga bisa menjadi tanda jejak keberadaan kita dalam barisan ini.
Semangat berdakwah melalui literasi, buka wawasan anak negeri agar mereka paham dengan problematika yang sedang dihadapi.
Wallahu a'lam bishawab
0 Komentar