Selami Sirahnya Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta



Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L.
(Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)

RuangInspirasiBunda.Com--Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuli lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umatmu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Petikan lirik berjudul Rasulullah yang dibawakan oleh Hijaz ini mengingatkan kepada kita betapa banyak pengorbanan beliau untuk umatnya.

Melalui Sirahnya kita bisa napak tilas, betapa banyak aral yang merintangi perjuangan beliau. Oleh karena itu sudah selayaknya kita mencintainya, mengikuti jejak perjuangannya, karena beliau adalah suri teladan terbaik sepanjang masa. Menyelami Sirahnya adalah salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta.

Menggali sejarah hidup Nabi Muhammad saw. yang lebih dikenal sebagai sirah, adalah salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada beliau dan kepada agama Islam itu sendiri. Sirah Nabi tidak hanya memaparkan perjalanan hidup seorang manusia yang luar biasa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai universal tentang kesabaran, keberanian, kasih sayang, dan keteguhan dalam keyakinan. Lebih dari sekadar biografi, sirah Nabi menawarkan petunjuk moral, spiritual, dan sosial bagi umat manusia.

Nabi Muhammad saw. lahir di tengah masyarakat jahiliyah Makkah pada tahun 570 M, dalam lingkungan suku Quraisy yang terkenal sebagai kaum terpandang. Namun, beliau tumbuh sebagai seorang anak yatim piatu. Ayah beliau, Abdullah, meninggal sebelum beliau lahir, dan ibunya, Aminah, meninggal ketika beliau masih sangat muda. Di bawah asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib, Nabi Muhammad saw. tumbuh menjadi seorang pemuda yang dikenal jujur dan memiliki integritas yang luar biasa, sehingga mendapat julukan Al-Amin (yang dapat dipercaya).

Beliau tidak pernah terlibat dalam kebiasaan buruk masyarakat Quraisy seperti penyembahan berhala, judi, dan minuman keras. Kehidupan awal ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya integritas moral bahkan di tengah lingkungan yang rusak. Menyaksikan perjuangan Nabi dari masa kanak-kanak hingga dewasa menumbuhkan rasa simpati dan cinta, karena kita melihat betapa beliau sudah dipilih oleh Allah untuk memikul tanggung jawab besar bahkan sejak muda.


Pada usia 40 tahun, ketika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama di Gua Hira, kehidupan beliau berubah selamanya. Beliau diangkat menjadi Rasulullah, utusan Allah untuk membawa pesan tauhid kepada umat manusia. Perjuangan Nabi dalam menyampaikan risalah Islam di Makkah tidaklah mudah. Kaum Quraisy yang terbiasa dengan sistem kepercayaan politeisme dan kezaliman sosial merasa terganggu dengan ajaran Nabi yang mengajarkan keesaan Allah dan keadilan sosial.

Selama 13 tahun di Makkah, Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya mengalami berbagai macam tekanan, mulai dari cemoohan, boikot ekonomi, hingga ancaman pembunuhan. Meskipun demikian, beliau tetap teguh dalam menyampaikan dakwah dengan penuh kasih sayang, kebijaksanaan, dan kesabaran. 

Peristiwa hijrah ke Madinah adalah salah satu titik balik dalam sejarah Islam. Setelah bertahun-tahun mengalami penindasan di Makkah, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya untuk berhijrah ke Yathrib (yang kemudian dikenal sebagai Madinah). Hijrah ini bukan hanya pelarian dari penindasan, tetapi juga langkah strategis untuk mendirikan komunitas Muslim yang mandiri dan berdaulat.

Di Madinah, Nabi Muhammad saw. memainkan peran sebagai pemimpin politik, militer, dan spiritual. Salah satu langkah pertama yang beliau ambil adalah mempersatukan kaum Anshar (penduduk asli Madinah) dan kaum Muhajirin (mereka yang berhijrah dari Makkah). Nabi Muhammad saw. juga membentuk Piagam Madinah, yang dianggap sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia. Piagam ini mengatur hubungan antar kelompok di Madinah, termasuk umat Muslim, Yahudi, dan kelompok lainnya, serta menegakkan prinsip keadilan dan perdamaian di antara mereka.

Dengan mendirikan negara yang berlandaskan syariat Islam, Nabi Muhammad saw. tidak hanya menunjukkan keahlian dalam kepemimpinan, tetapi juga menegaskan pentingnya keadilan, persatuan, dan ketundukan kepada hukum Allah dalam mengatur kehidupan bernegara. Dalam negara Islam yang beliau dirikan, hak-hak individu dihormati, dan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. Baik Muslim maupun non-muslim.

Meskipun Nabi Muhammad saw. adalah sosok yang penuh kasih dan pengampunan, beliau juga tahu kapan harus berperang untuk mempertahankan umat Islam dan menegakkan keadilan. Selama hidupnya, beliau terlibat dalam beberapa pertempuran penting, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq, yang semuanya bertujuan untuk mempertahankan diri dari ancaman musuh.

Namun, salah satu momen yang paling mencerminkan karakter mulia beliau sebagai pemimpin adalah ketika beliau berhasil menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah. Setelah bertahun-tahun diusir dan ditindas oleh kaum Quraisy, Nabi Muhammad saw. memasuki Makkah sebagai pemenang, namun beliau memberikan amnesti umum kepada penduduk Makkah, termasuk kepada orang-orang yang dulu sangat memusuhi beliau. Tindakan ini menunjukkan kebesaran hati beliau dan menegaskan bahwa Islam adalah agama perdamaian.

Menyelami sirah Nabi Muhammad saw. dapat menumbuhkan rasa cinta yang mendalam kepada beliau karena kita belajar untuk memahami siapa beliau sebenarnya. Apa yang beliau perjuangkan, dan bagaimana beliau selalu mengutamakan kebaikan bagi umatnya. Ketika kita menyaksikan kesabaran Nabi dalam menghadapi penolakan, keberanian beliau dalam menghadapi ancaman, serta kasih sayangnya terhadap umat manusia, sulit untuk tidak merasa tergerak dan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya.

Cinta kepada Nabi Muhammad saw. bukan hanya ungkapan emosional, tetapi juga penerimaan sepenuh hati terhadap ajaran-ajaran beliau dan upaya untuk mengikuti teladan yang beliau berikan. Nabi Muhammad saw. adalah cerminan sempurna dari Al-Qur’an yang hidup; segala perkataan dan tindakan beliau selaras dengan wahyu Ilahi. Dengan mempelajari sirah, kita tidak hanya mengingat sejarah, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dengan menyelami sirahnya kita akan memahami semua sisi perjuangan beliau baik dari sisi politis, maupun ekonomi. Diplomasi yang beliau lakukan, bagaimana cara beliau menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, serta strategi untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. 

Selami Sirahnya untuk menumbuhkan rasa cinta. Selami Sirahnya agar bisa merasakan besarnya pengorbanan beliau untuk umatnya.

Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

0 Komentar